SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai mempersiapkan diri menuju Smart City atau kota cerdas.
Salah satu tahap persiapan dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis (Bimtek) tahap IV penyusunan master plan smart city. Bimtek ini diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Wakatobi melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Rabu (17/11/2021).
Bupati Wakatobi, Haliana melalui Wakilnya, Ilmiati Daud, menjelaskan bahwa gerakan menuju 100 smart city di indonesia merupakan program bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BAPPENAS dan Kantor Staf Kepresidenan.
Gerakan ini bertujuan untuk lebih memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan publik maupun mengakselerasikan potensi yang ada di bumi maritim yang sentosa dalam satu sistem data dan informasi pembangunan.
Dengan konsep smart city, diharapkan Kabupaten Wakatobi yang telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) segera menyesuaikan diri untuk memahami dan dapat melaksanakan predikat itu dengan enam Smart.
Pertama, Smart Environtment, bahwa di setiap kawasan wisata prioritas menjadi kawasan yang bersih, bebas sampah dan tertib, tanpa meninggalkan unsur tradisionalnya. Kedua, Smart Economy, yakni memastikan implementasi teknologi informasi dan komunikasi dalam proses transaksi (Cashless) berlangsung di kawasan wisata prioritas dan pemerintah daerah sekitarnya.
Ketiga, Smart Branding, Kabupaten Wakatobi sebagai kawasan wisata prioritas angka kunjungan wisata semakin meningkat.
Keempat, Smart Government, memastikan pemerintah daerah pada kawasan wisata prioritas telah menerapkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) secara berkualitas dalam upaya pelayanan publik yang lebih baik.
Kelima, Smart Society, memastikan masyarakat tujuan wisata prioritas dan kawasan semtarnya memiliki kapasitas unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang baik. Dan terakhir, Smart Living, yakni mendorong situasi kawasan wisata prioritas yang kondusif dan nyaman bagi masyarakat dan wisatawan, melalui penyediaan transportasi, logistik yang tentram, aman, dan ramah.
Dengan berakhirnya tahap IV penyusunan masterplan smart city tersebut, lanjut dia, diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam proses perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi pembangunan Kabupaten Wakatobi berdasarkan konsep smart city, dalam hal ini menciptakan integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antara perencanaan pengembangan smart city di tingkat pusat dan daerah.
Kemudian, menjamin terakomodasinya sasaran pembangunan di dalam RPJMN dalam dokumen perencanaan smart city daerah, menyediakan landasan materi dan implementasi praktis rencana pengembangan daerah berdasarkan konsep smart city, serta mendorong proses pengembangan smart city yang efektif, efisien, inklusif, dan partisipatif.
Konsep smart city dalam pengelolaan kabupaten konservasi maritim yang sentosa, lanjutnya, tentu diharapkan menjadi Kabupaten yang secara bertahap memiliki kemandirian dan daya saing yang tinggi dalam bermasyarakat dan bernegara.
“Untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih makmur dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi serta inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja, meningkatkan efisiensi, dan melibatkan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post