SULTRA.KABARDAERAH.COM- Bupati Buton Tengah (Buteng) Samahuddin yang akan berakhir masa jabatannya akhir mei 2022 terus membangun daerahnya dalam berbagai aspek.
Menjadi bupati definitif pertama di buton tengah dalam kurun waktu empat tahun memimpin, milliaran rupiah duit negara telah disulap menjadi infrastruktur dasar masyarakat.
Meski diperhadapkan dengan keterbatasan kemampuan keuangan daerah, lobi-lobi ke pemerintah pusat pun dilakukan.
Awal tahun 2022 ini, pada bidang sanitasi yang telah digenjot sejak tahun 2017 lalu, terhitung 34 kegiatan dilakukan dengan anggaran mencapai Rp 16,6 miliar.
Adapun kegiatan pembangunan Instalasi ini meliputi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kombinasi mandi-cuci-kakus (MCK), pembangunan MCK kombinasi IPAL komunal, pembangunan baru IPAL skala pemukiman kombinasi MCK, pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK, pembangunan IPAL skala pemukiman kombinasi MCK, pembangunan MCK dan jaringan perpipaan lembaga pendidikan agama, dan pembangunan tangki septik komunal.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buteng kecipratan Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 8,7 miliar untuk tahun anggaran 2022, pembenahan sanitasi dan saluran irigasi. Khusus sanitasi, Buteng dijatah Rp 4,7 miliar untuk pembangunan tangki septik individual, tangki septik komunal, dan IPAL kombinasi MCK di 11 desa dan kelurahan.
Tangki septik individual rencananya akan didirikan di 5 kecamatan yang tersebar di Desa Nepa Mekar Kecamatan Lakudo, Desa Kamama Mekar Kecamatan Gu, Desa Morikana Kecamatan Mawasangka Tengah, Desa Wakambangura dan Desa Gumanano Kecamatan Mawasangka, serta Desa Kokoe Kecamatan Talaga Raya.
Sedangkan Tangki septik komunal akan difokuskan pembangunannya di satu kecamatan di Desa Lalibo, Desa Lanto, dan Desa Katukobari Kecamatan Mawasangka Tengah. Kemudian IPAL kombinasi MCK di Kelurahan Lakudo dan Kelurahan Watolo Kecamatan Mawasangka.
“Anggaran dari DAK sudah kita porsikan masing-masing. Pembenahan sanitasi di tahun 2022 ini kita harapkan bisa berjalan lancar,” ujar Samahuddin.
Pengadaan fasilitas sanitasi ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan warga Buteng, Selain itu, pengadaan tangki septik, IPAL, dan MCK juga merupakan wujud upaya penyelamatan air tanah. Air buangan dari limbah rumah tangga diproses terlebih dulu sehingga tidak mengeluarkan bakteri.
Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 11 desa sasaran pada proyek sanitasi tersebut yang merupakan desa minim jamban. Padahal, ketersediaan jamban pada setiap rumah sangat penting dari sisi kesehatan.
“Sanitasi merupakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat. Kalau rumah tangga sehat, maka masyarakat juga sehat. Dengan begitu, Buton Tengah bisa menghasilkan SDM yang berkualitas sehingga pembangunan kedepannya bisa lebih baik lagi,” pungkas Bupati definitif pertama di Buteng ini.
Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buteng, Aminuddin menjelaskan, proyek sanitasi yang ditangani lembaganya tahun ini akan memberdayakan masyarakat setempat. Pelaksanaan fisik diperkirakan akan dimulai pada awal 2022. Sebelum itu, akan dilakukan sosialisasi di 11 desa tersebut. Kemudian diadakan musyawarah pembentukan KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat) yang akkan dilaksanakan pada setiap desa.
“Proyek sanitasi ini akan memanfaatkan tenaga kerja dari masyarakat. Jadi, yang melaksanakan bukan kontraktor melainkan KSM yang dibentuk melalui musyawarah desa sebagai pelaksana kegiatan,” pungkas Aminuddin. (Adv)
Discussion about this post