SULTRA.KABARDAERAH.COM, KOLAKA UTARA – Puluhan mahasiswa dan masyarakat Desa Katoi Kecamatan Katoi Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) berunjuk rasa di kantor Dewan Perwakilan Rakayat Daerah (DPRD) setempat, Rabu (27/1/2021).
Mereka meminta dewan mengusut tuntas kasus kematian seorang ibu dan bayinya saat proses persalinan di RSUD Djafar Harun, Lasusua, Jumat pekan lalu.
Salah satu perwakilan aksi, Sahrial, mengatakan unjuk rasa itu merupakan gerakan peduli kemanusiaan. Pihaknya menduga kuat ada indikasi kelalaian pihak Rumah Sakit saat menangani pasien bersalin yang menyebabkan seorang ibu dan bayinya meninggal dunia.
Massa meminta DPRD mengusut tuntas permasalahan tersebut. “Kami minta dengan tegas DPRD tidak diam dengan masalah ini, itu sudah jelas ada kelalaian dari tenaga medis. Jadi harus ada yang bertanggung jawab,” tegas Sahrial melalui pengeras suara.
Kakek korban, Salam, saat ditemui awak media di lokasi unjuk rasa menceritakan, awalnya korban masuk rumah sakit dalam kondisi sehat. Namun, setelah empat hari, belum juga ada tanda-tanda melahirkan.
Menurut keterangan dokter, lanjutnya, masa persalinan pasien sudah melewati bulan, sehingga dilakukanlah suntikan perangsang oleh tenaga medis.
Setelah penyuntikan pertama di lakukan, belum juga ada perubahan, sehingga dilakukan suntikan kedua dan seterusnya. Sampai suntikan ke empat, anaknya mulai merasakan kesakitan, hingga hilang kesadaran dengan kondisi mulut berbusa dan dinyatakan meninggal dunia.
“Anak saya sudah kesakitan tapi disuruh terus saja tenang, sampai dia tidak bisa tahan sakitnya dan terakhir dia bilang akan meninggal disini (rumah sakit,red) kalau dibiarkan terus begitu, jadi sangat saya sangat sayangkan kenapa tidak ada tindakan pertolongan waktu itu,” ungkap Salam.
Ketua DPRD Kolut, Buhari, mengatakan setelah mendengar keterangan keluarga korban, pihaknya akan membentuk panitia khusus (pansus) lintas komisi untuk menindaklanjuti kekecewaan atas dugaan kelalaian yang dianggap dilakukan oleh pihak Rumah Sakit.
“Kita akan membentuk pansus lintas komisi untuk mengetahui aturan dan prosedur saat penangan pasien itu, berikan kami waktu untuk bekerja maksimal untuk bisa mengungkap secara fakta kasus ini,” tandasnya.
Sebelumnya, seorang perempuan bernama Jusrianda meninggal dunia bersama bayinya saat proses persalinan di RSUD Djafar Harun Jumat (22/1/2021) pekan lalu.
Pihak keluarga tidak menerima kejadian itu, sebab mereka menduga kuat kematian tersebut dilatarbelakangi kelalaian dari pihak rumah sakit. Kasus ini juga telah di laporkan ke Polres Kolut.
Laporan: Mursin
Discussion about this post