SULTRA.KABARDAERAH.COM – Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Republik Indonesia (RI) Surya Tjandra dan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi bertandang ke Kabupaten Wakatobi.
Kunjungan itu dalam rangka memastikan kesiapan Wakatobi menyongsong Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Summit yang diagendakan dihelat pada bulan Maret 2022. Rencananya, kegiatan tersebut bakal dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.
Dalam ramah tamah Wamen Kementerian ATR/BPN Surya Tjandra dan Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Bupati Haliana menyampaikan agar memberikan rekomendasi terkait kesiapan Kabupaten Wakatobi menyongsong GTRA Summit. Ia berharap agar bisa dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo secara langsung.
Wakatobi telah beberapa kali melakukan event maupun meeting berskala internasional di Wakatobi, terakhir di tahun 2015 dihadiri oleh 187 Bupati/Walikota se-Asia Pasifik yang diketuai oleh Gubernur Jeju.
“Jadi untuk kesiapan daerah sekali lagi saya menyatakan, sebagai Bupati Wakatobi, ada juga ibu Wakil Bupati Ilmiati Daud, ketua dan teman-teman Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), atas nama Pemda, atas nama masyarakat Wakatobi kami sangat mengharapkan dan kami menyatakan siap untuk menyambut para Menteri dan Pak Presiden,” lugasnya dalam ramah tamah yang digelar di Patuno resort, Sabtu (19/12/2021) malam.
Haliana mengungkapkan hal itu sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab. Segala konsekuensi dan tentu saja implikasi-implikasi apapun termasuk pembiayaan, dirinya bertanggung jawab untuk bisa menyesuaikan.
“Kami juga sudah komunikasi dengan pak Hugua, bahwa kita akan bekerja bersama komunitas-komunitas, Generasi Pesona Indonesia (GenPi) dan sebagainya. Disini juga ada bapak Gubernur sebagai penanggung jawab Provinsi sekaligus yang memberikan penguatan, serta didengarkan oleh para kepala OPD dan DPRD. Kami mohon bantuan untuk menyampaikan harapan kami kepada Bapak Presiden bahwa Bupati dan masyarakat Wakatobi sudah siap untuk menyambut Bapak Presiden,” ujarnya.
Kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu meminta agar GTRA jangan digeser ke tempat lain. Karena di Sultra, hanya Wakatobi yang masuk dalam top ten destinasi pariwisata Nasional.
“Oleh karena itu Pak Wamen sangat layak dan sangat tidak layak untuk dipindahkan ke Kota lain selain Kabupaten Wakatobi,” harapnya.
Di kesempatan yang sama Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan, sebelumya ia sudah menawarkan kepada Presiden pada kunjungannya meresmikan pabrik tebu di Bombana. Gubernur disampaikan untuk kembali membuat acara untuk dapat hadir di Wakatobi.
“Pada waktu itu saya menawarkan bagaimana kalau di Buton Utara Pak Presiden. Pak Presiden bilang bukan di Butur, tapi di Wakatobi. Sebenarnya itu dilaksanakan di tahun 2021, tapi karena waktunya mepet dan kegiatan ini betul-betul dirancang oleh Wamen untuk berdampak dan gaungnya nasional bahkan dunia, ini sangat luar biasa,” katanya.
Ia menyampaikan, selaku ketua dari badan kerja sama Gubernur Kepulauan sangat mendukung kegiatan itu, dan kalau tak ada aral, akan ada delapan Gubernur Kepulauan yang bakal hadir di Wakatobi.
“Bila nanti Pelni dan Menteri Perhubungan (Menhub) berkenan, kita akan gunakan kapal Pelni untuk hadir di Wakatobi ini. Tapi ini nanti kita sampaikan ke Menteri BPN dulu melalui Wamen. Atau nanti saya menghadap ke Menteri BPN menyampaikan tentang program kerja yang akan digagas sehubungan dengan kehadiran Bapak Presiden,” ucapnya.
Dikatakan Ali Mazi, sekira 347 orang pejabat yang terdiri dari Menteri dan Dirjen beserta para ajudannya akan datang ke Wakatobi.
“Jadi Pak Bupati dan Wakil Bupati mulai malam ini sudah harus berpikir, kira-kira bagaimana kita melayani tamu-tamu datang membawa senyum dan pulang juga senyum. Kalau memang bapak Presiden hadir di Wakatobi kita tidak boleh main-main. Saya minta pak Bupati betul-betul siap, bila ada masalah-masalah yang serius maka bicarakan sama Gubernur, karena ini tidak boleh gagal,” pintanya.
Gubernur menuturkan, dirinya mendukung penuh program Wamen tersebut, sebab Wamen sangat serius untuk penyelenggaraan kegiatan dimaksud.
“Kalau ditanya apakah sudah siap, saya selaku Gubernur siap. Apalagi Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi juga sudah siap, karena datangnya Presiden itu membawa berkah, setiap kedatangan Presiden itu membawa berkah utamanya di Sultra, kita ada bangun jembatan antara Pulau Buton-Pulau Muna yang nilainya sekira Rp4,5 triliun, belum lagi yang lainnya. Jadi kalau datang di Wakatobi mudah-mudahan Wakatobi juga dapat berkahnya,” jelasnya.
Sementara itu Wamen Kementerian ATR/BPN Surya Tjandra menjelaskan, jika
kehadirannya di Wakatobi untuk mengecek bagaimana situasi, peluang dan tantangannya, dan bagaimana upaya para founding father dan mathers.
“Pak Hugua ini Bupati definitif pertama, pemekaran dilakukan oleh pak Ali mazi, dan Pak Bupati Haliana melanjutkan. Ini luar biasa, satu estafet pembangunan yang berkesinambungan. Mimpi besar dari awal sampai sekarang coba terus diwujudkan. Walaupun tidak semudah yang dikatakan bahwa perlu kerja detail, politik dan sebagainya,” terangnyam
Menurutnya, Gubernur juga sudah melapor ke Presiden, dan Presiden sangat ingin hadir di Wakatobi. Barangkali kalau Presiden datang, harap dia, ada momentum dan tidak hanya sekedar datang seremonial, tapi ada satu hal besar. Satu tema yang ingin diangkat dan menjadi sangat krusial adalah peluang untuk mensinkronisasi zonasi-zonasi di Sultra yang punya banyak pulau.
“Ini harus ada seruan yang organik dari bawah, para praktisi, para pelaku, para kepala daerah bicara dalam forum yang setinggi-tingginya, sebesar-besarnya suara itu. Karena ini kepentingan kita semua. Dan saya bersyukur barangkali Wakatobi bisa mejadi tempat menyuarakan itu,” ajaknya.
Ia menambahkan,bahwa tentu akan ada tantangan logistik, namun menurutnya itu akan jadi memori. “Jangan terlalu dimanjain, biar para Menteri dan sebagainya merasakan perjuangan daerah-daerah. Dan saya kira, kalau memang Bapak Gubernur, Bupati, Ibu Wakil Bupati, dan anggota dewan siap, kita juga siap apapun yang terjadi,” pungkasnya. (Cw1)
Discussion about this post