SULTRA.KABARDAERAH.COM – Kabupaten Buton Utara (Butur) berhasil masuk urutan ke-10 dalam capaian program Keluarga Berencana untuk laporan bulan Juli 2020, setelah tiga tahun terakhir berada pada urutan paling bawah dari 17 kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Butur, Sarif, menyampaikan itu dalam pertemuan integrasi program bangga kencana dan pembangunan kampung berkualitas (Kampung KB) di Balai Pertemuan Desa Konde Kecamatan Kambowa, Senin (31/8/2020).
“Setiap bulan kita mendapat resume laporan. Dan Alhamdulillah laporan bulan Juli 2020 kita sudah berada pada urutan 10 dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara,” tuturnya.
Sesuai program nasional, lanjut Sarif, angka kelahiran perlu ditekan sampai 1,5 persen.
Meski beberapa desa mencatat angka pertumbuhan penduduk yang tinggi dan sempat menjadikan Butur menempati posisi terakhir untuk capaian program Keluarga Berencana di Sultra, namun tidak sedikit pula yang justru sebaliknya. Bahkan, secara kabupaten, Buton Utara masih memiliki angka kelahiran rata-rata di bawah 1,5 persen.
Sarif menyebut, salah satu desa di Butur yang sukses menekan angka kelahiran sampai 1,5 persen adalah Desa Konde. “Itu sudah sesuai dengan program nasional,” katanya.
Agar dapat melihat secara langsung apa yang menjadi kendala kependudukan di lapangan, DPPKB Butur intens turun ke desa atau kelurahan.
Sarif tak menampik, naiknya Butur di peringkat ke 10 dari sebelumnya berada di urutan terakhir, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kerja-kerja nyata mitra di lapangan. Mulai dari Petugas Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) hingga para bidan yang tulus bekerja memberikan pelayanan.
“Mereka ini adalah pelopor-pelopor demografi yang ada di lapangan. Tanpa mereka, kami tidak punya apa-apa,” ungkapnya.
Dijelaskan pula, maksud dari pencanangan program keluarga berkualitas, salah satunya yaitu proses penjarangan atau mengatur jarak kelahiran. Bukan berarti melarang angka kelahiran itu sendiri, tetapi membatasi, sehingga kualitas keluarga itu dapat tercapai.
“Sekarang ada tagline, dua anak cukup, lebih sedikit, tetapi harus berkualitas,” kata Sarif.
Bupati Butur, Abu Hasan, menyambut baik hadirnya program kampung KB di daerahnya. Menurut dia, keluarga berkualitas akan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, baik secara fisik, intelektual, emosional maupun spiritual.
“Itulah manusia unggul dalam keluarga, kampung, desa, kecamatan, kabupaten yang kita harapkan. Sehingga daerah kita bisa maju, sejajar dengan daerah-daerah yang lain,” harapnya.
Untuk menciptakan manusia unggul, lanjutnya, tidak bisa hanya mengharapkan satu dinas tertentu saja. Program-program pendukung dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain, harus hadir dan saling melengkapi.
“Jangan biarkan BKKBN sendiri untuk bergumul mensukseskan masalah-masalah kependudukan. Karena masalah yang kita hadapi di Indonesia ini antaralain masalah kependudukan,” pintanya.
“Kita membangun Buton Utara tidak hanya membangun fisiknya saja, tetapi juga sumber daya manusianya,” Abu Hasan menambahakan. (Irs).
Discussion about this post