SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyerahkan secara simbolis beasiswa program merdeka belajar di dua Kecamatan di Pulau Kaledupa, Rabu, (7/12/2022).
Pulau Kaledupa mendapat alokasi paket beasiswa sekira 908 tersebar di Kecamatan Kaledupa dan Kecamatan Kaledupa Selatan.
Kaledupa Selatan tercatat sebanyak 450 orang untuk beasiswa pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian penerima beasiswa di Kecamatan Kaledupa sebanyak 439 orang.
Sementara untuk mahasiswa di Kecamatan Kaledupa Selatan yang kebagian bantuan biaya pendidikan merdeka belajar sebanyak 53 orang dan di Kecamatan Kaledupa sebanyak 66 orang termasuk beasiswa bagi mahasiswa Strata Satu (S1) umum, S1 bidik misi, dan beasiswa jenjang Strata dua (S2).
“Jumlah beasiswa yang akan diterima pada tingkat SD sebesar Rp450 ribu/orang, SMP Rp750 ribu/orang, beasiswa S1 Rp3 juta/orang, bidik misi Rp6 juta, S1 dokter Rp20 juta/orang dan S2 Rp7,5 juta/orang,” ujar Bupati Wakatobi, Haliana, di Kecamatan Kaledupa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wakatobi La Aliwangi menjelaskan, penerima beasiswa SD se-Wakatobi tercatat sebanyak 2016 dan tingkat SMP 1.579, sehingga totalnya sebanyak 3.595.
Pakaian Seragam sentuhan tenun ciri khas daerah untuk SD se-Wakatobi sebanyak 1.562 dan SMP 4.815. Sehingga total yang mendapatkan pakaian tenun tersebut sebanyak 6.377.
“Khusus untuk penerima beasiswa pada SD di Kecamatan Kaledupa dari daerah berjumlah 247 orang, SMP 192 dengan total 439,” katanya.
La Aliwangi melanjutkan, pada tingkat mahasiswa terdiri dari tiga kategori yakni beasiswa bidik misi sebanyak 11 orang penerima, S1 umum 51 orang, S1 Kedokteran 2 orang dan S2 Kedokteran (Spesialis) juga 2 orang, dengan total yang akan menerima sebanyak 66 orang dari program merdeka belajar.
“Penyalurannya setelah penyerahan secara simbolis ini. Siswa ini kan dibukakan rekening, guru menyerahkan data siswa yang kemudian disetor ke Bank. Jadi Bank membukakan rekening dan rekening itu kemudian dikembalikan ke sekolah. Sehingga siswa mengetahui dan memegang buku rekening, pada saat ke Bank tinggal menunjukkan buku rekening,” jelasnya.
La Aliwangi bilang, kalau mahasiswa, pada saat mereka mendaftar dan memasukan berkas itu sudah disertakan dengan nomor rekening. Sehingga secara otomatis akan masuk ke nomor rekening yang dikumpul bersama berkas pada saat verifikasi.
“Harapan kita dengan sentuhan itu, mereka tidak membeli lagi seragam karena sudah ada bantuan dari daerah. Juga untuk pemberdayaan kepada para penenun di daerah. Sehingga kain sentuhannya itu harus kain ciri khas Wakatobi dan tidak bisa membeli dari luar daerah. Selain itu, juga menanamkan kecintaan pada budaya dan ciri khas serta identitas daerah kita,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post