SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) Haliana, menyerahkan bantuan paket sembako kepada keluarga beresiko stunting.
101 paket sembako itu, berupa beras fortivit sebanyak 3 kilogram, kacang hijau 1 kilogram, minyak goreng 1 botol dan telur 10 butir, diserahkan kepada masyarakat Desa Mola Utara, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel).
Haliana mengatakan, target pemerintah di 2024 kemiskinan ekstrim maupun stunting tidak ada lagi di Kabupaten Wakatobi sehingga sekarang ini pihaknya betul-betul berupaya dan bekerja keras.
“Karena lokusnya di Desa Mola Utara sehingga kegiatan-kegiatan terpusat di sana, salah satunya adalah Rumah penanggulangan stunting pesta (Rumah Pesta), yang baru-baru ini sempat dikunjungi oleh Iriana Jokowi selaku ibu negara,” ujarnya, Sabtu (6/8/2022).
Ia meminta agar masyarakat desa Mola Utara dapat menjaga Rumah Pesta yang di bawahnya memiliki kebun ikan itu. Karena merupakan komitmen Pemerintah daerah (Pemda), Kecamatan, pemerintah desa dan seluruh masyarakat untuk penanggulangan stunting.
“Harapan kita, masyarakat dapat memahami betul soal bagaimana stunting dan pencegahannya, supaya tidak terjadi. Karena berpengaruh pada produktifitas dan perkembangan otak anak,” terangnya.
Lanjutnya, berdasarkan data yang telah dievaluasi Dinas Kesehatan (Dinkes), prevalensi stunting Wakatobi telah berada pada posisi di bawah target nasional, (14 persen tahun 2024). Tetapi dalam proses pelaksanaan aksi konveregensi stunting, masih menyisakan beberapa kendala.
Data menunjukkan bahwa faktor determinan penyebab anak stunting di Kabupaten Wakatobi adalah 81 persen tidak ASI eksklusif, 72 persen akibat kurangnya asupan makanan yang tidak memenuhi standar gizi, dan 54 persen berhubungan dengan pola asuh.
“Selain itu juga, masih dihadapkan pada hambatan teknis lainnya, antara lain tingkat partisipasi target sasaran di posyandu masih perlu untuk ditingkatkan, hanya berada pada kisaran 72 persen, dan ketersediaan data cakupan layanan berbasis desa/kelurahan,” paparnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Wakatobi Laode Safihuddin mengungkapkan, jika itu adalah bagian dari kegiatan Dapur Sehat (Dahsat) atasi stunting di kampung Keluarga Berencana (KB) gotong royong bebas stunting, desa pilot project, gerak PKK, tanggap tangguh gagah bencana peduli stunting di Desa Mola Utara.
“Bantuan ini kami peruntukan untuk keluarga-keluarga yang berisiko atau berpotensi stunting, yakni keluarga yang baru menikah, keluarga yang sementara menyusui, keluarga yang punya anak-anak di Bawah Usia Dua Tahun (Baduta), serta keluarga yang punya balita,” ungkapnya. (cw1)
Discussion about this post