SULTRA.KABARDAERAH.COM – Ketua tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Eliati Haliana dikukuhkan sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) oleh Bunda PAUD Provinsi Sultra Nur Endang Abbas di Museum Pesanggrahan Budaya, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Minggu (5/12/2021).
Pengukuhan itu berdasarkan Surat Keputusan Bupati Wakatobi Nomor 694 Tahun 2021, tentang pengangkatan dan penetapan Eliati Haliana sebagai bunda PAUD Kabupaten Wakatobi masa bakti 2021-2026.
Usai dikukuhkan, tak lama berselang, Eliati kemudian langsung mengukuhkan Bunda PAUD Kecamatan Desa/Kelurahan se-Wakatobi. Pengukuhan berdasarkan surat keputusan Bupati Wakatobi Nomor 695 Tahun 2021, tentang pengukuhan bunda PAUD tingkat Kecamatan, Desa/Kelurahan di Kabupaten Wakatobi.
Kepada Bunda PAUD Kecamatan Desa/Kelurahan yang telah dikukuhkan, Eliati mengimbau agar segera menyusun Pokja bunda PAUD di tingkat Kecamatan sampai tingkat Desa/Kelurahan.
Eliati Haliana menyebutkan, jumlah satuan PAUD se-Wakatobi sebanyak 136 lembaga, dan yang sudah terakreditasi sebanyak 100 lembaga.
Sementara untuk jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 97 orang, guru non PNS sebanyak 419 orang, tercatat total jumlah guru sebanyak 516 orang.
“Selanjutnya, Desa/Kelurahan di delapan Kecamatan se-Wakatobi sebanyak 100, dan 100 persen sudah memiliki lembaga PAUD,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Wakatobi, La Aliwangi, menyampaikan pengukuhan Bunda PAUD Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan se- Wakatobi agar dapat menciptakan suatu benang merah dari komitmen nasional untuk memberikan jaminan dan kepastian layanan anak usia dini yang bekualitas, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif dan pedoman Peran Bunda Paud se-Indonesia.
Sementara itu, Bupati Wakatobi, Haliana, mengungkapkan sepanjang Wakatobi mekar, baru kali ini dilakukan pengukuhan secara serentak untuk bunda PAUD Kecamatan, Desa/Kelurahan.
Langkah tersebut dilakukannya karena ada pesan yang perlu ia sampaikan kepada seluruh pemangku di Wakatobi, terutama kepada para bunda PAUD. Secara Ex Officio, yang menjadi bunda PAUD bila suaminya menjadi Camat, Kepala Desa atau Lurah, hal itu tidak terpisah dengan peranan suami.
“Saya melakukan ini, bahwa tanggung jawab terhadap anak-anak kita harus memastikan anak-anak tidak ketinggalan belajar di PAUD dan harus ada PAUD yang berkualitas,” paparnya.
Untuk itu, butuh kerja sama yang baik antara Pemerintah Desa, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten yang didukung sepenuhnya oleh bunda-bunda PAUD sebagai penanggung jawab di wilayah masing-masing, sehingga penting adanya sinergitas dan kolaborasi.
Bunda PAUD ini yang akan menjadi garda terdepan sekaligus ujung tombak dalam peningkatan sumberdaya manusia (SDM) di Kabupaten Wakatobi dan untuk Indonesia.
“Saya bangga hari ini ikut menyaksikan begitu banyak dan bukan soal hadirnya, namun karena komitmen semua. Apalagi kita bersama dengan Bupati milenial, memang yang dibutuhkan seperti itu. Muda, inovasinya tinggi, kreatifitasnya, pemimpin yang visioner dan memiliki komitmen yang jelas membangun Wakatobi ini menjadi lebih baik lagi. Dan berkomitmen untuk SDM yang tentunya untuk PAUD,” pungkasnya. (cw1)
Discussion about this post