SULTRA.KABARDAERAH.COM – Bupati Wakatobi, Arhawi, meresmikan gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat, Sabtu (19/6/2021).
Gedung yang diresmikan itu yakni gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), kamar operasi, gedung rawat inap kelas I, II, III dan gedung hiperbaric chamber.
Direktur RSUD Wakatobi dr. Munardin Malibu, mengatakan pembangunan gedung ini diperoleh melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI).
Gedung IGD, ICU dan kamar operasi menelan biaya kurang lebih Rp20 miliar. Kapasitas maksimal lantai 1 IGD yaitu 1 ruang isolasi, 4 tempat tidur (TT) ruang VK kebidanan, 2 TT di ruang resusitasi, 4 TT di ruang tindakan, dan 6 TT di ruang observasi, serta 1 ruangan apotek/depo farmasi.
Kapasitas lantai 2 ICU yaitu 1 ruang isolasi, 8 TT ruang ICU, dan 1 ruang nicu. Kapasitas lantai 3 (kamar operasi) yaitu 3 ruang operasi.
Untuk gedung rawat inap kelas I, II dan III, lanjut Munardin, biayanya kurang lebih Rp13 miliar. Kapasitas maksimal ruang rawat inap yaitu 50 TT yang terdiri 2 TT di ruang VIP, 12 TT di kelas I, 16 TT di kelas II, 20 TT di kelas III, serta ditambahkan 2 TT ruang tindakan, 2 TT di ruang isolasi.
Kemudian, gedung hiperbaric chamber dan alat kesehatannya menelan biaya kurang lebih Rp11 miliar. Kapasitas hyperbaric chamber 8 orang, terdiri 6 pasien plus 2 dokter/perawat pendamping.
“Untuk mendukung visi dan misi Bupati Wakatobi di bidang pariwisata, RSUD Kabupaten Wakatobi telah membangun gedung hyperbaric chamber, beserta kelengkapan peralatan kesehatannya. Pelayanan hyperbaric chamber ini merupakan layanan unggulan RSUD Kabupaten Wakatobi, yang belum dimiliki oleh rumah sakit lain di provinsi Sultra,” ujar Munardin Malibu.
Dengan adanya gedung baru ini, diharapkan lebih menambah semangat untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Wakatobi.
Sementara itu, Bupati Wakatobi, Arhawi, dalam sambutannya berharap agar RSUD tersebut selalu dijaga dan dirawat serta ditingkatkan kualitas pelayanannya. Hal ini mengingat kebutuhan masyarakat tentang pelayanan kesehatan adalah hal yang sangat penting.
“Mudah-mudahan ini akan terjaga, agar RSUD bisa setara dengan rumah sakit yang ada di Indonesia khususnya di Sultra ini,” harapnya.
Di kesempatan itu pula, Arhawi menyampaikan terima kasih kepada Dirut RSUD kabupaten Wakatobi dan jajarannya yang telah maksimal berusaha dan berjuang. “Sehingga di akhir masa jabatan saya, telah terselesaikan dan terbangun dengan baik,” tutupnya. (Adm)
Discussion about this post